Cerpen Lomba Penerbit GemaMedia
“Dia yang Ku Sebut Istimewa” Angin malam itu berhembus perlahan menembus pori-pori di tubuhku, membuat tubuhku justru merasakan hangatnya malam. Cahaya-cahaya kecil di atas sana sedang menyapaku Seakan menyeru ku untuk tak beranjak pergi.. Entah , kenapa langit begitu mesra menyapa pada malam ini ? Lalu , jika kemesraan itu untukku , maka pantaskah diriku menerima nya ? TIDAK ! Aku begitu jauh dari y an g sepantasnya, hingga sebersit cahaya pun tak pantas menyinariku . Aku terlalu lama dalam gelap hingga setitik cahaya teramat asing bagiku. Bahkan untuk memikirkannya saja diriku terlalu lemah. Namun, aku ingin langit malam ini. Hanya untuk malam ini saja, jika dia sudi menemani ku y an g mengemis sedikit saja cahayanya. Ketika ku tanyakan pada hati, "sebenarnya cahaya seperti apa yang kau cari ? Cahaya yang seberapa banyak yang kau ingini untuk menyinari mu ?" Hatiku spontan menjawab "cahaya yang membuatku tak mengenal gelap lagi".