Modul Pendidikan Inklusi
Modul
3
PENILAIAN
AKTIF DAN AUTENTIK
Apakah Penilaian Itu?
Penilaian melalui pengamatan dan pengumpulan informasi,
dimanfaatkan untuk menetukan keputusan berdasarkan informasi/data yang
diperoleh. Penilaian yang berkelanjutan berarti melakukan pengamatan secara
terus menerus tentang sesuatu yang diketahui, dipahami, dan yang dapat
dikerjakan oleh peserta didik. Observasi ini dilakukan beberapa kali dalam
setahun, misalnya awal, pertengahan, dan akhir-akhir tahun. Penilaian yang
berkelanjutan bisa juga dilakukan melalui: observasi, portofolio, bentuk ceklis
(keterampilan, pengetahuan, dan perilaku); tes dan kuis; dan penilaian diri
serta jurnal efektif.
Penilaian yang berkelanjutan merupakan alat bantu untuk
berkomunikasi dengan orang tua dan pengasuhperihal kekuatan dan kelemahan
peserta didik, agar mereka berpartisipasi dalam program yang terintegrasi,
seperti hal-hal yang menghubungkan antara kegiatan di kelas dan dirumah.
Informasi tersebut biasanya terlambat diketahui karena disampaikan pada akhir
tahun.
Hasil
Belajar
Penilaian harus menjabarkan hasil belajar yaitu memberikan
gambaran seberapa jauh peserta didik berhasil dalam mengembangkan serangkaian
keterampilan, pengetahuan, dan perilaku selama pembelajaran, topic atau
kurikulum yang fleksibel. Gambaran hasil belajar sering disebut sebagai standar
pembelajaran atau tujuan pembelajaran, dan tujuan ini dapat diidentifikasi
melalui mata pelajaran khusus, keterampila dan tingkatan kelas.
Perencanaan kegiatan pembelajaran yang baru, dimulai dengan
mengidentifikasi hasil belajar. Berikut ini ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab.
Ø Keterampilan
apa yang akan digunakan atau dikembangkan oleh peserta didik
Ø Informasi
apa yang akan dipelajari
Ø Perilaku
apa yang akan dipraktekan
Kita dapat memastikan secara khusus bahwa hasil belajar ini
adalah:
1. Siapa
yang mengikuti proses belajar?
2. Apa
yang akan dilakukan peserta didik?
3. Dalam
kondisi bagaimana kegiatan itu diwujudkan?
Aspek-aspek ini kemudian digabungkan, sebagai berikut:
1. Peserta
didik dalam kelompok kecil
2. Membuat
peta sekolah dalam skala sentimeter
Pendekatan
dan Teknik Penilaian Autentik
Penilaian autentik (hasilnya akurat) berarti suatu proses
evaluasi prestasi peserta didik yang dicapai berdasarkan kinerja realistic dan
sesuai dengan kondisi objektif yang dicapai oleh peserta didik.adapun
teknik-teknik penilaiannya sebagai berikut:
Observasi
Selama observasi berlangsung secara sistematis peserta didik
harus diobservasi ketika sedang bekerja perorangan, berpasangan dan kelompok kecil selama beberapa kali dalam
berbagai konteks. Observasi ini dapat dilakukan dengan cara:
·
Catatan anekdot. Ini
adalah catatan factual dan tidak menghakimi kegiatan peserta didik. Catatan
anekdot berguna untuk mencatat kejadian yang spontan didalam kelas.
·
Pertanyaan. Salah satu
teknik mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara langsung dan
terbuka.
Tes skrining (Tes penyaringan).
Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi keterampilan dan kekuatan yang
dimiliki peserta didik agar guru dapat merencanakan pengalaman belajar yang
bermakna. Hasilnya digunakan untuk mengembangkan pembelajaran. Informasi yang
diperoleh tidak boleh digunakan untuk memberikan label kepada peserta didik.
Penilaian
Portofolio
Isi
Metode penilaian autentik dalah untuk membuat dan meninjau
ulang sebuah portofolio pekerjaan peserta didik. Portofolio adalah catatan proses
perkembangan belajar peserta didik, yang meliputi: apa yang telah dipelajari
dan bagaimana dia mempelajarinya.
Cirri-ciri pelaksanaan penilaian portofolio sebagai berikut:
·
Membantu peserta didik
memahami pekerjaannya
·
Mengikuti kemajuan
peserta didik
·
Lebih melihat aspek
keberhasilan peserta didik daripada kegagalannya
·
Ketika peserta didik
pindah sekolah portofolio tersebut diikut sertakan
Cara Memanfaatkan Portopolio
1.
Materi dalam portopolio harus di atur menurut
urutan kronologisnya.
2.
Setelah hasil portopolio di susun, guru dapa
mengevaluasi prestasi peserta didik.
Portopolio bukan di gunakan untuk membandingkan antar
peserta didik. Tapi di gunakan untuk mendokumentasikan kemajuan tiap peserta
didik selama beberapa waktu. Kesimpulan guru tentang prestasi , kekuatan,
kelemahan dan kebutuhan peserta didik harus berdasarkan pada perkembangan
peserta didik, seperti yang di dokumentasikan oleh butir-butir portopolio dan
pengetahuan tentang hasil belajar peserta didik.
Umpan Balik
Umpan balik adalah aspek esensial dalam mengakses
pembelajaran. Secara formal peserta didik mendapatkan manfaat umpan balik
melalui kelompok dan sesi kelas. Apabila hal ini berjalan dengan baik, guru
yang selalu memberitahukan kesalahan yang di lakukan peserta didik, akan
menjadikan peserta didik mampu melihat sendiri apa yang harus di perbaiki, dan
kemudian mendiskusikannya dengan guru. Umpan balik negative mengurangi rasa
penghargaan diri peserta didik dan tidak memberikan dukungan untuk perbaikan
dalam belajar. Umpan balik positif menggambarkan kekuatan, mengidentifikasi
kelemahan dan menunjukan bagaimana perbaikan itu dapat di lakukan melalui
kritik membangun pada peserta didik.
Karakteristik Umpan
Balik yang Positif
Ø
Umpan balik lebih efektif jika lebih di fokuskan
pada tugas yang di berikan secara regular dan masih relevan.
Ø
Umpan balik akan sangat efektif bila menempatkan
peserta didik pada posisi yang benar dan apabila terjadi kesalahan dalam
penempatan, ini merupakan implikasi dari umpan balik.
Ø
Masukan untuk perbaikan, peserta didik harus di
berikan bantuan sebanyak yang mereka perlukan untuk menggunakan pengetahuan
mereka. Mereka harus di berikan alternative pemecahan ketika menghadapi
kesulitan, tetapi harus memikirkan jalan keluarnya sendiri.
Ø
Diskusi yang berkualitas dalam umpan balik itu
penting dan hamper semua penelitian yang telah di lakukan mengindikasikan bahwa
umpan balik lisan lebih efektifdari umpan balik tertulis.
Ø
Peserta didik perlu memiliki keterampilan untuk
membantu dan merasa nyaman dalam melakukannya di dalam kelas.
Penilaian Diri
Peserta didik perlu di bantu untuk :
Ø
Merefleksikan karya sendiri
Ø
Mengatasi maslah tenpa mengurangi harga diri
(self-esteem) mereka: dan
Ø
Memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah.
Penilaian diri dilakukan ketika peserta didik mendeskripsikan
kemampuan, pengetahuan atau kemajuannya. Penilaian diri dapat di lakukan
melalui diskusi dengan peserta didik atau dalam jurnal mereka sendiri.
Penilaian
Keterampilan dan Sikap
Keterampilan keseluruhan : kerjasama ( kerjasama menuntut
banyak keterampilanseperti mendengarkan, mengekspresikan dengan jelas, dan
lain-lain). Kerjasama berarti mampu bekerja dengan orang lain dan menerima
beragam peran yang melibatkan kegiatan mendengar, menjelaskan, bernegosiasi,
dan berkompromi.
Kelemahan Penilaian
Hasil akhir dalam peserta didik harus berhubungan dengan apa
yang dapat mereka lakukan sebelumnya dan apa yang dapat mereka lakukan
sekarang. Hal ini tidak ada hubungannya dengan tes standar yang di lakukan
setiap akhir tahu ajaran.
Seorang guru, orang tua atau pengasuh harus melihat tes
akhir ini sebagai penilaian penting
sejauh pertimbangan mereka pada peserta didiknya. Salah satu penyebab terbesar
rendahnya penghargaan diri peserta didik adalah menggunakan perbandingan,
khususnya di sekolah. Tes akhir tahu harus menjadi salah satu komponen
penilaian komprehensif dari kemajuan peserta didik. Kita tidak boleh menekankan
pada kelemahan atau kekurangan peserta didik. Tapi kita harus merayakan apa
yang telah di capai peserta didik dengan menentukan bagaimana kita dapat
membantu merak untuk belajar lebih banyak lagi.
Beberapa Alasan antara lain ;
Ø
Peserta didik belum mengerti keterampilan yang
di perlukan untuk mengerjakan tugas tugas tersebut.
Ø
Metode pengajaran tidak tepat untuk peserta
didik.
Ø
Peserta didik mungkin memerlukan lebih banyak
waktu untuk melatih apa yang telah di pelajari.
Ø
Peserta didik menderita kurang gizi atau
kelaparan dan tidak termotivasi.
Ø
Peserta didik memiliki masalah emosi atau fisik
yang menyebabkan kesulitan belajar.
Komentar
Posting Komentar